PONDOK PESANTREN AN-NAWAWI BERJAN PURWOREJO
oleh Beliau
Al-Mukarrom Romo KH. Achmad Chalwani Nawawi Al-Qodiri As-Shomadani
Tanggal 17 April 2021 M (05 Ramadhan 1442 H)
diringkas oleh: akhsin
Bismillahirrahmanirrahim
Dikesempatan kali ini saya mau berbagi ringkasan pengajian Beliau Al-Mukarrom dalam pengajian Bulan Ramadhan dengan Kitab Ta’limul Muta’allim.
Point-point dari yang saya catat, sebagai berikut:
1. Orang kalau Tawadlu’ akan di angkat derajatnya oleh Allah, tapi kalau sombong akan di turunkan derajatnya oleh Allah.
2. Dalam kasus iblis, dia sombong padahal dia tidak bodoh, Iblis pernah jadi penghuni surga dulu namanya Azazil bahkan menjadi penjaganya malaikat, Iblis ketika masih bernama Azazil pernah sujud 40 tahun, ruku’ 40 tahun, i’tidal 40 tahun, makanya kalau hanya sekedar menggoda manusia itu hal yang sangat mudah.
3. Jangan beranggapan kalau iblis itu bodoh, Iblis itu alim. Bahkan dalam tafsir di katakan: وكان إبليس من أكثر الملا ئكة علما وعملا
(Iblis itu ilmu dan amalnya di atas Malaikat).
Maka, sering-seringlah kita berTa’awudz.
4. Sifat الكبر itu khusus milik allah, tidak boleh dipakai oleh makhluk.
5. Orang kalau sudah ‘Alim menyebut murid-muridnya dengan sebutan Ashhabi (أصحاب), maka dari itu Nabi menyebut muridnya tidak dengan sebutan مريدي tapi أصحاب, para Shahabat itu murid-murid Nabi, tapi Nabi menyebutnya dengan أصحاب كالنجوم Nabi itu Tawadlu’.
6. Kalau kamu menuntut ilmu, berpakaianlah yang rapih, dengan tujuan untuk menghormati ilmu.
7. Seandainya kalau anak-anak sekarang mau sungguh-sungguh dalam belajar, semua kitab sudah ada, zaman Saya mondok(Al-Mukarrom) terjemah kitab Ibnu Malik itu cuma ada dua :
-Kitab أوسط المسالك Karangan KH.Bisri Mustofa Rembang
-Kitab مصباح الحوالك Karangan KH. Misbah Mustofa (Kakak dari KH. Bisri Mustofa)
8. Dulu kumpulan kitab Bahtsu Masail juga sudah banyak tersedia.
KH. Mahrus Aly lirboyo berpesan:
“Kalau kamu kepingin faham fiqih, beli saja buku kumpulan Bahtsu Masail, setiap hari kamu hafalkan 1 atau 2 soal, dari pertanyaan dan jawabannya.”
Dulu Rois Syuriah itu memimpin langsung Bahtsu Masail karena dulu belum ada LBM (Lembaga Bahtsu Masail) sekarang sudah ada lembaganya.
Dulu waktu Al-Mukarrom menjadi Rois Syuriah cabang setiap 35 hari sekali memimpin Bahtsu Masail.
9. Apa itu Ahlu Sunah wal Jama’ah ? Sayyid Al-Murtadho Az-zabidi dalam kitab إتحاف السدات المتقين mengatakan:
Ahlu Sunah wal Jama’ah yaitu orang islam yang di bidang ilmu tauhid sepaham dengan Syech Abu Hasan Al-Asy’ary dan Syech Abu Manshur Al-Maturidi dalam bidang Tasawuf bukan Taqlid akan tetapi Sepaham, kalau dalam Fiqih baru Taqlid.
10. Hendaknya sekarang berhati-hatilah karana banyak paham yang menyalahkan Ahlu Sunah wal Jama’ah, mereka menyalahkan tentang sifat wajib Allah yang ada 20.
Mereka punya banyak uang, makanya konten-konten mereka jalan terus, maka anak-anak yang pemahaman keagamaannya belum matang bisa terjerumus karena intlektual masuk dulu tapi akidah masuk belakang, itu bahaya.
11. Sudah sering saya (Al-Mukarrom) sampaikan, kalau kamu ingin membeli kitab-kitab, jangan asal beli di toko. Belilah di toko kitab yang berada di lingkungan pondok pesantren. Karna sekarang sudah banyak kitab-kitab yang dipalsu. Maka sekarang berhati-hatilah.
12. Maka dari itu Mbah Mad watucongol mengatakan:
Untuk menanggulangi bencana alam adakanlah mujahadah Shohihul Bukhori.
Dan untuk menanggulangi bencana akidah (keyakinan) adakanlah mujahadah Hizbul Bukhori.
(Kemudian Beliau Al-Mukarrom Romo KH. Achmad Chalwani mengIjazahkan shohihul bukhori dan hizbul bukhori kepada kita untuk para santri yang ngaji).
13. Kita ini Ahlussunah, bukan mu’tazilah, bukan khawarij.
Khawarij disini adalah HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang dipimpin oleh Bahtiar Nasir.
14. Jadi dalam bidang-bidang keyakinan (akidah) kita mengikuti ilmu-ilmu yang dahulu.
Kita di Indonesia, orang NU itu carilah guru, kyai, pondok pesantren yang Fiqihnya seperti kita ini (madzahibil arba’ah), tapi juga wawasan kenegaraannya sesuai dengan komitmen Bangsa Indonesia. Karna kita (NU) ini kan sudah sepakat, bahwa pancasila adalah upaya final dalam melaksanakan syariat islam.
15. Mbah Hasyim Asyari dulu mendirikan NU juga tidak sendirian, ada Mbah Wahab Hasbulloh, ada Mbah Bisri Syansuri, Mbah Romli Tamim, KH. Mas Alwi Abdul Aziz, Mbah Ridwan Abdullah, KH. Faqih Maskumambang dan masih banyak lagi.
16. Yang mengusulkan nama Nahdlatul Ulama adalah KH. Mas Alwi Abdul Aziz. Ada beberapa pendapat namanya Nahdlatul Muslimin, ada yang Nuhudul Ulama, dan pada akhirnya yang dipakai adalah Nahdlatul Ulama bukan Nahdlatul Muslimin. Kalau kebangkitan orang-orang islam (Nahdlatul Muslimin) itu masih bahaya.Kenapa? Karna kesepakatan umat islam tidak dijamin kebenarannya. Yang dijamin kebenarannya adalah kesepakatan Ulama’-nya umat islam.
17. Dalam hadits dikatakan “Laa tajtami’u ummati ‘alad dholalah” itu membuang mudhof “Ay laa tajtami’u ulama’u ummati ‘alad dholalah” umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan. Jadi, kesepakatan Ulama’nya umatku tidak mungkin menyesatkan. Tapi, kalo kesepakatan umat islam masih mungkin menyesatkan. Begitu logikanya. Makanya yang kita ikuti kan kesepakatannya para ulama’, bukan kesepakatan umat islam.
18. Dan yang mengusulkan Lambang NU itu adalah Mbah Ridwan Abdullah. Mbah Ridwan Abdullah istikharah lalu mimpi weruh lambang NU dari Alam Samawi. Kemudian bangun tidur lalu digambar.
Jadi, Lambang NU bukan hasil dari Sayembara.
Demikian ringkasan ini dibuat, apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ringkasan baik kata, kalimat dan isi mohon dimaafkan dan dibenarkan kembali.
Semoga tulis ini bisa bermanfa’at buat kita semua khususnya bagi pembaca. Untuk syi’ar dan berbagi pengetahuan ilmu agama, silahkan diSHARE agar yang lain juga bisa belajar bersama-sama.
Semoga kita semua mendapatkan keluberan berkah dan Ridho dari Beliau Al-Mukarrom sekeluarga dan Para Masyayich Pondok Pesantren An-Nawawi. (adm/am)
sumber:
#CatatanNgajiPasan
#AnnawawiBerjan