PONDOK PESANTREN AN-NAWAWI BERJAN PURWOREJO
oleh Beliau
Al-Mukarrom Romo KH. Achmad Chalwani Nawawi Al-Qodiri As-Shomadani
Tanggal 15 April 2021 M (03 Ramadhan 1442 H)
diringkas oleh: akhsin
Bismillahirrahmanirrahim
Dikesempatan kali ini saya mau berbagi ringkasan pengajian Beliau Al-Mukarrom dalam pengajian Bulan Ramadhan dengan Kitab Ta’limul Muta’allim.
Point-point dari yang saya catat, sebagai berikut:
1. Amal ibadah yang paling tinggi itu Shalat.
Karna di akhirat, pertama kali yang diteliti adalah Shalat إذا صلحت صلحت سائر اللأحوال
2. Imam Syafi’i mengatakan من لم يعرف الشر وقع فيه
Barang siapa yang tidak mengetahui kejelekan,maka akan bisa terjerumus dalam kejelekan.
3. Menjadi anggota dewan itu hukumnya fardhu kifayah, bukan fardhu ‘ain.
Bagi yang mampu-mampu saja, tapi juga diperlukan ada anggota dewan yang ‘alim, tapi jangan banyak-banyak. Yang penting ‘alim, mampu dalam kenegaraan, dan mampu dalam hal perpolitikan.
4. Seyogyanya setiap orang islam itu sibuk.
Waktunya dipenuhi untuk berdzikir, kita ngaji seperti ini juga termasuk dzikir.
Akan tetapi utama-utamnya dzikir itu لاإله الا الله
5. Orang yang senantiasa berdzikir kepada Allah, dijamin akan dijaga oleg Allah SWT.
Maka dalam hadits qudsi Allah berfirman: أنا مع عبد ما ذكرنى وتحركت بي شفتاه
Aku senantiasa menolong hambaKU selama mau berdzikir kepadaKU,
dan mau menggerakkan 2 bibirnya untuk menyebut namaKU.
6. Do’a itu penting sekali.
Orang kalo ahli do’a itu ketika menghadapi apa saja bisa sabar.
Dalam kitab الأوفاق Karya dari Imam Ghazali disebutkan:
-Jika kamu membaca بسم الله الرحمن الرحيم sebanyak 19 kali, itu bisa untuk meminta apa saja.
-Kalau sekiranya keinginanmu sangat berat atau besar maka bacalah بسم الله الرحمن الرحيم sebanyak 786 kali.
7. Dalam kitab Ta’limul Muta’allim dijelaskan فإن من رزق الدعاء لم يحرم الإجابة
Wong ki nek gelem ndungo ndilalah diijabahi.
8. Imam Abu Hanifah itu Ulama’ besar dan kaya raya.
Makamnya Abu Hanifah bersandingan dengan makamnya Syech Bahlul At-Tasrifi (Seorang Ulama’ besar yang menutupi ke’Alimannya dengan menamakan dirinya Bahlul)
9. Imam Hanafi termasuk gurunya Imam Syafi’i.
Madzhab Hanafi itu adalah Madzhab yang paling tua, kemudian Maliki, Syafi’i, dan Hambali.
-Madzhab Hanafi itu akal (rasio) lebih dominan daripada dalil naqli.
-Madzhab Maliki itu dalil naqli lebih dominan daripada akal (rasio)
-Madzhab Syafi’i itu dalil naqli dan akal/rasio seimbang (moderat).
10. Orang ngaji itu harus usaha dengan sekuat tenaga bukannya dijadikan sambilan.
Demikian ringkasan ini dibuat, apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ringkasan baik kata, kalimat dan isi mohon dimaafkan dan dibenarkan kembali.
Semoga tulis ini bisa bermanfa’at buat kita semua khususnya bagi pembaca. Untuk syi’ar dan berbagi pengetahuan ilmu agama, silahkan diSHARE agar yang lain juga bisa belajar bersama-sama.
Semoga kita semua mendapatkan keluberan berkah dan Ridho dari Beliau Al-Mukarrom sekeluarga dan Para Masyayich Pondok Pesantren An-Nawawi. (adm/am)
sumber:
#CatatanNgajiPasan
#AnnawawiBerjan